Bestiemu Positif Hiv/Aids?

Belajar lebih mendalam mengenai HIV/AIDS
Untuk bisa memperlakukan temanmu dengan benar, kamu butuh pemahaman yang cukup mengenai HIV/AIDS. Kalau tidak, kamu bisa tanpa sengaja salah mengambil sikap. Contohnya: Kamu tidak melibatkan temanmu dalam aktivitas kelompok karena takut daya tahan tubuhnya lemah. Tanpa sadar kamu sudah melakukan diskriminasi, sekalipun niatmu baik. Faktanya, ODHA bisa hidup dengan normal ketika mengonsumsi obat-obatan antiretroviral (Van Sighem, Gras, et al., 2010). Kesalahan bersikap tadi terjadi karena ketidak-tahuan. Hal ini menunjukkan pentingnya mempelajari HIV/AIDS lebih lanjut.
Baca juga: Mengenal VCT dan HIV / AIDS

Menjadi pendengar yang baik
Menurut penelitian (Kalichman, DiMarco, et al., 2003), ODHA memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk menceritakan status HIV/AIDSnya pada teman (88%) daripada keluarganya (74%). Oleh karena itu, usahakan untuk mendengarkan segala keluh-kesah temanmu dengan baik dan tanpa penghakiman. Sebisa mungkin, hadirlah secara konsisten, tidak hanya ketika temanmu baru didiagnosa, namun juga lama setelahnya. Orang-orang mungkin akan lupa dengan kondisi temanmu seiring berjalannya waktu, padahal situasi yang dihadapi temanmu masih sama. HIV/AIDS Bukan Akhir Dunia, Tetap melakukan kontak sosial seperti biasa
Jangan menunjukkan ketidak-nyamanan ketika berada di sekitar temanmu. Bersikaplah sebiasa mungkin. Tenang saja, kamu nggak akan tertular HIV/AIDS melalui kontak fisik sehari-hari seperti bersalaman, bergandengan tangan, berpelukan, bahkan berciuman sekalipun (cdc.org). Kamu tetap bisa pergi ke restoran dengan temanmu dan makan dari piring serta sendok yang sama. Kamu juga nggak perlu cemas jika menumpang buang air kecil di toilet saat bermain ke rumah temanmu.
Baca juga: 5 Mitos yang Sering Kamu Dengar Soal Penularan HIV/AIDS

Merahasiakan status HIV/AIDS temanmu dari orang lain
Kondisi kesehatan seperti HIV/AIDS merupakan sebuah informasi yang personal. Jika temanmu tidak ingin menceritakan hal tersebut pada orang lain, itu adalah hak pribadinya. Hargai keputusan temanmu dan simpanlah rahasianya dengan baik.
Baca juga: Cari Tahu Cara Cek Infeksi Menular Seksual (IMS), Gimana Sih?

Membela temanmu jika ada orang lain yang mengatakan hal buruk mengenai HIV/AIDS
ODHA sangat rentan terhadap stigma negatif dan seringkali diasosiasikan dengan perilaku seksual berisiko, penyalahgunaan narkoba, serta gaya hidup yang buruk. Sebagai konsekuensinya, tidak jarang ODHA mendapat penolakan oleh anggota keluarga, teman, tenaga medis, pemberi kerja, serta komunitas kegiatan keagamaan yang mereka ikuti (Carr & Gramling, 2004). Padahal, memiliki HIV/AIDS bukan berarti berkelakuan buruk. Ada banyak faktor lain yang bisa menyebabkan seseorang terkena HIV/AIDS. Oleh karena itu, sudah sewajarnya jika sebagai teman kamu memberikan pembelaan ketika lingkungan sosial mendiskriminasi ODHA. sumber beranibicara.com

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *