Kegiatan Serial Meeting Awak media

Pada Hari Selasa, 11 Oktober  2022 Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) melaksanakan kegiatan Serial Diskusi Pemenuhan Hak WBP di Lapas Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIB Bengkulu  bersama Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas IIB Bengkulu. Kegiatan dimulai Pukul 13.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB di Aula Lapas Perempuan Kelas IIB Bengkulu JL. WR. Supratman, Kandang Limun, Kec. Muara Bangkahulu, Kota  Bengkulu. Kegiatan serial diskusi diikuti oleh  20 orang WBP.  Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan keberdayaan WBP melalui peningkatan kapasitas dan kepercayaan diri pasca menjalani masa pidana dan memberikan ruang kepada WBP untuk menyampaikan aspirasi terkait dengan kesehatan mental WBP dalam menjalani masa pidana. 

Kegiatan ini dibuka oleh Avrillia Utami sebagai fasilitator dan langsung di serahkan ke moderator acara Patriot Bozo Ekadana. Diskusi ini membahas terkait tentang kesehatan mental warga binaan. yang disampaikan oleh narasumber dari PT. Sahabat Psikologi Indonesia, Yunda Natalia, M.Psi, Psikolog. Selanjutnya Bozo melakukan perkenalan kepada peserta sebelum dilanjutkan ke sesi pemaparan materi.

Kegiatan selajutnya adalah pemaparan materi dari narasumber. Yunda menjelaskan mengenai insting sebagai cikal bakal kepribadian. Insting merupakan suaru reaksi yang komplek dan tidak dipelajari atau dengan kata lain dibawa dari lahir. Menurut pendekatan biososial (Millon, 1969) ada tiga polarisasi yang mendasari terjadinya perilaku yaitu: 
Mengejar kesenangan dan menghindari kesakitan Pasif (bersifat akomodasi)dan aktif memodifikasi lingkungan. Beriontasi pada diri (self) dan berorientasi pada lingkungan (the other). Yunda bertanya kepada peserta apa yang dimaksud dengan persepsi dan mempraktekannya dengan mengambil sampel persepsi terhadap Bozo. WBP menjawab persepsi dari Bozo adalah ramah, gendut, dan cerewet. Setiap orang menjawab dengan pendapatnya masing-masing, ada yang melihat Bozo dari segi fisik dan karakter. 
Kemudian Yunda memberikan tugas kepada WBP untuk menuliskan tentang kekuatan atau kelebihan dan hal positif yang dimiliki diri sendiri. EM menuliskan tentang dirinya bahwa dia suka bercerita dan menjadi pendengar yang baik, serta mudah memahami karakter orang lain. OJ menuliskan bahwa dia suka membantu orang tua dan orang yang pekerja keras. HP menceritakan bahwa dia seorang pemaaf walaupun banyak yang menyakiti dirinya. Yunda memerintahkan kembali untuk WBP menuliskan harapan untuk diri mereka masing-masing. 

Perintah selanjutnya adalah WBP dapat menuliskan masalah dan ketakutan yang dirasakan ketika mereka kembali ke masyarakat. Diselah itu Yunda mengatakan bahwa tidak akan mudah mengungkapkan masalah dan ketakutan secara terbuka namun dihadirkan psikolog di sekitar anda untuk membuat anda dapat memecahkan masalahnya masing-masing secara bersama. WBP dengan inisial SS menuliskan ketakutannya adalah sulitnya mendapatkan pekerjaan dan pandangan buruk dari masyarakat. RO ketakutan yang dirasakan adalah tidak diterima di keluarga dan lingkungan masyarakat. 
Kesimpulan dari kegiatan serial diskusi ini sebagai berikut :
Tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan, setiap orang memiliki masalah masing-masing dan selalu banyak hal positif yang dapat dilakukan.
Tidak bisa menilai orang hanya melihat latar belakang orang terbut tanpa kita mengenal karakter yang sebenarnya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *